Trifosa's Blog
Corgi Dog Bark

Tuesday, 21 October 2014

Perilaku Konsumen



A. Pengertian
Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku Konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. 
Namun ada pula yang mengartikan Perilaku Konsumen sebagai hal-hal yang mendasari untuk membuat keputusan pembelian, misalnya untuk barang berharga jual rendah maka proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah sedangkan untuk barang berharga jual tinggi maka proses pengambilan keputusan akan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.


Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Beberapa Ahli :

1. Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.

2. Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

3. Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau jasa.
John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa dan pengalaman serta ide-ide.

4. The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.

5. Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk

Dari semua definisi diatas perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan (decision unit) oleh konsumen baik individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.


Ada beberapa hal penting yang dapat diungkapkan dari definisi diatas :

Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Tahap perolehan (acquisition), mencari (searching) dan membeli (purchasing)
2. Tahap konsumsi (consumption), menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating)
3. Tahap tindakan pasca membeli (disposition): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.

Unit – unit pengambil keputusan beli menurut kotler (1991) terdiri dari :
1. Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen (consumer market).
2. Konsumen organisasional yang membentuk pasar bisnis (business market).

Adapun konsep personal consumers dalam definisi tersebut bisa diperjelas lagi sebagai berikut: mereka adalah individu yang membeli barang dan jasa untuk :
-Dirinya sendiri
-Memenuhi kebutuhan keluarga
-Dijadikan hadiah untuk orang lain

Jadi, personal consumers membeli produk untuk penggunaan pribadi sehingga personal consumers merupakan pengguna akhir (end user/ultimate consumer). Istilah "buyer" digunakan untuk konsumen yang membeli tetapi belum tentu menggunakannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan semua kegiatan dalam proses manajemen pemasaran, pemasar perlu mengetahui perilaku konsumen. Sasarannya supaya kiat-kiat pemasaran yang dilakukan benar-benar mengarah pada profitability dari perusahaan.



B. Tujuan
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang, maka semakin berkembang pula dunia industri di negara kita saat ini. Dengan demikian, banyak produsen semakin berlomba-lomba menciptakan sebuah produk agar dapat memikat hati para konsumen. Produsen tidak hanya dituntut untuk menciptakan sebuah produk, tetapi harus menciptakan produk yang memiliki nilai tambah atau nilai lebih dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan memahami perilaku konsumen, maka produsen akan mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen.

Hal tersebut dibutuhkan produsen agar dapat bersaing dengan produsen lainnya. Banyaknya jumlah pesaing menyebabkan sebuah perusahaan harus selalu berinovasi dengan produknya. Inovasi pada dasarnya merupakan perubahan ke arah perbaikan, seperti memperbaharui yang telah ada sebelumnya. Dengan melakukan inovasi, diharapkan keinginan konsumen dapat terpenuhi sehingga tercipta suatu kepuasan konsumen.

Dalam memilih produk yang akan dibeli, konsumen akan mengevaluasi produk yang ditawarkan sebelum menetapkan keputusan pembelian. Menilai apakah produk tersebut benar-benar memiliki kualitas yang baik dan apakah produk tersebut mampu memenuhi keinginannya dengan segala atribut yang ditawarkan atau tidak. Fenomena tersebut tentu membuat produsen harus lebih lagi dalam melakukan pendekatan kepada konsumen untuk mengetahui apa yang konsumen inginkan dan harus mempelajari perilaku konsumen yang beragam.

Perilaku konsumen menjadi dasar yang amat penting dalam pemasaran dan periklanan. Riset konstan terhadap perilaku konsumen dan faktor−faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian sangatlah penting. Setiap pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen untuk meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnisnya. Tanpa mengenal konsumen, pemasar akan mendapatkan kesulitan yang akhirnya dapat menjauhkannya dari konsumen.

Jika konsumen sudah jauh dari bisnis yang dijalankan pemasar, menjadi pertanda bisnis yang sedang dijalanan dan dikembangkan akan berujung pada kegagalan. Setidaknya terdapat 3 (tiga) hal yang wajib diketahui oleh pemasar atas konsumennya, yaitu :
• Mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen
• Mengetahui apa seleranya
• Bagaimana konsumen mengambil keputusan

Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen di pelajari, yaitu :
Konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-Merancang bauran pemasaran
-Melakukan segmentasi pasar
-Melakukan positioning
-Melakukan analisis lingkungan perusahaan
-Mengembangkan trend penelitian pasar
-Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama

Analisis konsumen memainkan peranan sangat penting dalam pengembangan kebijakan publik. Misalnya : perilaku konsumen terhadap sembako yang menghasilkan seperangkat peraturan pemerintah yang mengatur persediaan sembako tersebut.
Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi, yaitu :
-Orientasi konsumen
-Fakta tentang perilaku pembeli
-Teori – teori yang menuntun proses berpikir.

Singkatnya perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran. Sebagai pemasar, perilaku konsumen merupakan pegangan untuk benar-benar menjadikan dirinya digerakkan oleh pasar atau konsumen (to be market/consumer driven), sehingga mustahil bila seorang pemasar atau ahli pemasaran mengabaikan pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah dasar untuk membangun keunggulan yang kompetitif.


           
C. Sumber
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
2. https://bamaandrew.wordpress.com/2013/10/18/perilaku-konsumen/
3. http://rahayutrisnadewi.blogspot.com/2014/01/pentingnyaprodusen-mempelajari-dan.html

No comments:

Post a Comment