Trifosa's Blog: January 2013
Corgi Dog Bark

Monday 21 January 2013

Harapan dan Cita-cita




A. Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.



B. Harapan dan Cita-cita
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.



C. Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.



D. Harapanku dan Cita-citaku
Saya adalah seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma yang mengambil jurusan manajemen ekonomi S1. Sejak kecil hingga sekarang sebenarnya saya sering memiliki cita-cita yang berbeda-beda. Awalnya saya ingin menjadi olahragawan, lalu ingin menjadi pendeta, tourism/pariwisatawan, hingga akhirnya saya ingin menjadi usahawan. Tapi sebenarnya saya juga masih ingin untuk menjadi touristm/pariwisata yang berkeliling dan berkunjung ke seluruh dunia, karena hobi saya sendiri adalah jalan-jalan. Ditambah dengan hobi lain saya yang suka untuk menonton balapan F1 dan sepak bola internasional, membuat saya untuk mengenal negara luar lebih lagi dan menarik minat saya untuk berkunjung ke beberapa negara favorit saya seperti: 
1. Italia , karena saya tertarik dengan Menara Pisa yang sangat bersejarah dan beberapa kota di Italia sendiri, seperti Milan dan Roma.
2. Perancis , karena terdapat menara terfavoritku yang memiliki suasana romantis dan pemandangan yang indah, yaitu Menara Eiffel.
3. Amerika , karena Negara Amerika memiliki tempat wisata yang sangat banyak dan menarik untuk dikunjungi. Selain itu Amerika merupakan negara yang memiliki kecanggihan teknologi yang tinggi.
Namun intinya, kehidupan dimasa depan masih belum dapat kita tentukan sendiri, karena semuanya dapat diubah oleh waktu. Apa saja profesi saya dimasa mendatang, saya hanya ingin menjalaninya dengan nyaman dan berakhir dengan sukses. Amin



E. Sumber
1.www.facebook.com/photo.php?fbid=495320863853675&set=o.120720754671454&type=1&relevant_count=1&ref=nf
2. http://trifosa1.blogspot.com/

Saturday 12 January 2013

Manusia dan Tanggung Jawab



A. Pendahuluan

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Besarnya tanggung jawab seseorang bergantung pada kekuatan dan kedudukan yang dimiliki seseorang, semakin besar kekuatan atau semakin tinggi kedudukan yang dimiliki maka semakin besar juga tanggung jawabnya. Selain itu sifat tanggung jawab adalah spesifik dan berbeda-beda setiap orang. Seperti :
1. Sikap tanggung jawab yang ditunjukkan seorang pekerja adalah bekerja dengan giat.
2. Sikap tanggung jawab yang ditunjukkan seorang makhluk hidup adalah patuh terhadap penciptanya.
3. Sikap tanggung jawab yang ditunjukkan seorang pelajar adalah belajar dengan sungguh-sungguh.
Jika tanggung jawab yang telah dipenuhi oleh seseorang, bisa dibilang ia adalah seorang yang profesional. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atas segala perbuatan dan akibatnya atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab dapat timbul karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dilingkungan alam. Tanggung jawab bersifat kodrati, yang berarti sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia dan tiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Dan seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan, akibatnya,atau atas kepentingan pihak lain. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
1. Dari sisi pihak yang melakukannya.
2. Dari sisi kepentingan pihak lain.

Contoh: 
1. Seorang pemimpin yang harus bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya.
2. Seorang presiden yang harus bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
3. Seorang nabi yang harus bertanggung jawab terhadap umatnya.
4. Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti bahwa ia telah memenuhi kewajibannya dan ia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Kadar penanggung jawabannya adalah jika dalam ujian ia akan menerima hasil ujian entah nilai A, B, atau C.


B. Macam-Macam Tanggung Jawab

Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan tuhan.Dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

  1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri. Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat. Contoh : Andi membaca sambil berjalan, lalu ia terjatuh, akibatnya ia harus beristirahat, dirawat di rumah dan tidak sekolah. Konsekuensi tidak bersekolah dan tinggal dirumah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri.
  2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga. Keluarga merupakan masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus SALING menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh : seorang ibu hidup dengan tiga anak, karena suaminya meninggal dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya, walapun harus menjadi pelacur sekalipun, karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas ketiga anaknya.
  3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat. Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita SALING mengenal satu dengan yang lainnya. Contoh : seorang ketua RT yang menjabat saat itu di daerah tempat tinggalnya harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kesejahteraan warganya. misalnya saja bila pada saat hari raya qurban, ketua RT setempat harus sudah mempunyai data warga miskin yang akan menerima santunan qurban. Ketua RT juga harus sigap membantu bilamana ada warganya yang meninggal dunia, lalu ketua RT juga menggerakan ibu-ibu PKK ditempatnya untuk membangun pos kesejahteraan untuk kesehatan, lingkungan dan pendidikan untuk warganya.
  4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara. Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa. Contoh : pada zaman penjajahan dahulu, para pemuda Indonesia bertanggung jawab untuk membela negara, turut berperang untuk memerdekakakn negara kesatua republik Indonesia. para pemuda sangat ingin memiliki kebebasan dalam bernegara, maka para pemuda menanamkan dalam hatinya mempunyai tekad yang kuat untuk membela negara dan bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada di negara Indonesia.
  5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan. Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar manusia mau bertanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Dan tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Contoh : manusia telah diberi kehidupan yang sangat mencukupi dan layak. Semua itu atas pemberian sang pencipta yaitu Tuhan Yesus. Tuhan sangat pengasih, penyayang dan pengampun. Tuhan pun tak meminta hal-hal yang menyusahkan manusia untuk mewujudkan rasa bersyukur manusia terhadap semua kebaikan-Nya. Tuhan hanya ingin umat-Nya untuk melaksanakan tugas yang Ia berikan dan kehendaki.




C. Pengabdian Dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
  • Pengabdianadalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
  • Pengorbanan, berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena dimana ada pengabdian pasti ada pengorbanannya. Antara sesama kawan sulit untuk mengatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa bentuk harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut suatu pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut suatu pengabdian.


E. Sumber :
1. http://pebyword.wordpress.com/2012/06/03/pengertian-dan-macam-macam-tanggung-jawab-manusia-dan-tanggung-jawab/
2. http://mynameisdanachrist.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab.html
3.http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html
4.http://immnar.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab-2.html