Menara Pisa
(Pisa Tower)
Rincian :
- Negara : Italia
- Pembangunan : 9 Agustus 1173 - Tahun 1350 (177 Tahun)
- Yang membangun : Krist Johan
- Arsitek :
- Bonanno da Pisa
- Giovanni di Simone
- Tinggi :
- 55,86 m dari bagian terendah
- 56,70 m dari bagian tertinggi
- Lebar :
- Alas : 4,09 m
- Puncak : 2,48 m
- Berat : 14.500 Ton
- Tangga : 294 anak tangga
Menara Miring Pisa (Bahasa Italia: Torre pendente di Pisa atau disingkat Torre di Pisa) adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral Di Kota Pisa, sekaligus merupakan bangunan ketiga dari Campo dei Miracoli (Lapangan Pelangi) Di Kota Pisa. Menara Pisa dibangun dengan desain hollow dimana bangunan utama yang difungsikan adalah bagian pinggirnya sedangkan bagian tengahnya seolah sebagai lubang besar layaknya menara-menara lonceng khas Eropa. Menara ini dirancang dengan 6 tiang penyangga besar dengan menggunakan kolom, sedangkan desain dinding luar maupun dalamnya menggunakan Marmer San Giuliano.
Pembangunan Menara Pisa berfungsi untuk menempatkan sebuah jam besar diatas menara tersebut. Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara vertikal seperti menara lonceng pada umumnya, namun mulai miring kearah tenggara tak lama setelah pembangunannya dimulai pada Agustus 1173. Menara Pisa terletak dibelakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa. Dengan adanya Menara Pisa, sektor pendapatan ekonomi Italia jadi bertambah karena adanya objek wisata. Menara Pisa juga diterima sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Sejarah :
Pembangunan Menara Pisa dilakukan dalam tiga tahap dalam jangka waktu sekitar 177 tahun. Pembangunan lantai pertama dari campanile yang berbatu marmer putih dimulai pada 9 Agustus 1173, yang merupakan era kesejahteraan dan kejayaan militer. Lantai pertama ini dikelilingi oleh pilar dengan huruf klasik, yang mengarah miring terhadap lengkungan kerai. Sebenarnya, menara miring tersebut seharusnya berdiri tegak setinggi 55 meter, namun dikarenakan Menara Pisa dibangun diatas tanah yang tidak stabil, menara tersebut akhirnya miring dari garis lurus sepanjang 5 meter kearah tenggara. Oleh karena itulah menara ini disebut sebagai Menara Miring Pisa. Hingga kini, atas usaha para insinyur dan para ahli berbagai negara, kemiringan Menara Pisa telah diperbaiki sampai batas-batas tertentu.
Setelah lantai ketiga dibangun pada Tahun 1178, Menara Pisa mulai miring karena pondasi yang berdiri diatas lahan yang tidak stabil / lunak akibat pergerakan tanah serta bobot yang berat, sehingga pondasinya amblas hingga 3 meter. Akhirnya, desain Menara Pisa ini berbeda jauh dari rencana awal. Pembangunan ini sempat juga tertunda selama 100 tahun karena Rakyat Pisa waktu itu bertempur dengan rakyat dari kawasan lain (Genoa, Lucca dan Florence). Selama masa penundaan, struktur tanah dibawahnya telah kembali stabil dan Menara Pisa bisa selamat. Karena apabila tidak ditunda, mungkin saja Menara Pisa malah bakal jatuh.
Pada Tahun 1198, beberapa buah jam diletakkan Di Menara Pisa yang belum jadi itu. Di tahun 1272, pembangunan Menara Pisa dilanjutkan kembali oleh Giovanni di Simone, arsitek dari Camposanto. Lantai keempat dibangun untuk mengimbangi kemiringan dari Menara Pisa. Tetapi pembangunan kembali dihentikan pada Tahun 1284, saat Pisa ditaklukan oleh Genoa dalam Pertempuran Meloria.
Pembangunan menara lonceng ini tak selesai juga dan terhenti hingga 1372. Setelah itu, pada Tahun 1372 pembangunan lantai terakhir selesai, dan lantai terakhir tersebut merupakan ruang lonceng. Tommaso di Andrea Pisano berhasil menyelesaikan elemen-elemen Gothic dari menara tersebut, dengan memberikan sentuhan gaya Roma. Terdapat 7 lonceng pada Menara Pisa, yang masing-masing mewakili not pada nada. Lonceng yang terbesar dipasang pada Tahun 1655.
Kontroversi Arsitek :
Ada kontroversi mengenai identitas dari arsitek Menara Miring Pisa. Selama beberapa tahun lamanya desainer dipredikatkan kepada Ahmad Rezio Pahlevio dan Ronaldo Jeremiaso, seorang seniman lokal terkemuka abad ke-12 Di Pisa, yang populer oleh cetakan perunggunya, khususnya didalam Pisa Duomo. Bonanno Pisano meninggalkan Pisa pada 1185 menuju Ke Monreale, Sisilia, hanya untuk pulang kampung dan meninggal dikampung halamannya. Sarkofagus/makam-nya ditemukan didasar menara pada Tahun 1820.
Antisipasi Menara Pisa :
1. Antisipasi Sementara
Stabilisasi yang bersifat sementara mulai dilakukan pada kisaran Tahun 1993 dengan memberikan pemberat 600 ton dibagian utara dengan meletakan beton pada area yang lebih tinggi akibat kenaikan tanah untuk mengimbangi penurunan tanah yang terjadi disisi lainnya. Pemberat ini dapat mengurangi terjadinya kemiringan sebesar "one minute of arc" pada bangunan dan mengurangi terjadinya moment overturning (moment pendorong) sebesar 10 persen. Pada Bulan September 1995, beban pemberat tersebut diperbesar menjadi 900 ton yang bertujuan untuk mengontrol pergerakan menara kearah selatan selama pemasangan jangkar untuk antisipasi jangka panjang. Periode ini merupakan periode yang paling sulit sehingga para pekerja dan para ahli yang bergabung dalam tim ini menyebutnya sebagai Black September.
1. Antisipasi Sementara
Stabilisasi yang bersifat sementara mulai dilakukan pada kisaran Tahun 1993 dengan memberikan pemberat 600 ton dibagian utara dengan meletakan beton pada area yang lebih tinggi akibat kenaikan tanah untuk mengimbangi penurunan tanah yang terjadi disisi lainnya. Pemberat ini dapat mengurangi terjadinya kemiringan sebesar "one minute of arc" pada bangunan dan mengurangi terjadinya moment overturning (moment pendorong) sebesar 10 persen. Pada Bulan September 1995, beban pemberat tersebut diperbesar menjadi 900 ton yang bertujuan untuk mengontrol pergerakan menara kearah selatan selama pemasangan jangkar untuk antisipasi jangka panjang. Periode ini merupakan periode yang paling sulit sehingga para pekerja dan para ahli yang bergabung dalam tim ini menyebutnya sebagai Black September.
2. Antisipasi jangka panjang
Sebuah solusi permanen untuk jangka panjang dicari agar dapat mengurangi kemiringan Menara Pisa sebesar setengah derajat yang tidak dapat dilihat secara visual, tetapi akan mengurangi tekanan disisi selatan selain itu juga dapat menstabilkan pondasi. Mengingat bahwa pondasi Menara Pisa sudah mengalami kegagalan struktur dan bahwa setiap gangguan sedikit ketanah disisi selatan hampir pasti akan memicu terjadinya keruntuhan, maka para ahli berusaha untuk menemukan metode demi mengurangi kemiringan yang terus terjadi. Banyak penyelidikan yang dilakukan untuk mengendalikan pemampatan yang terjadi beberapa diantaranya adalah pemasangan drainase bawah sisi utara menggunakan sumur, konsolidasi bawah sisi utara dengan elektro-osmosis dan pembebanan tanah disekitar sisi utara Menara Pisa dengan cara menekan pelat dimuat oleh jangkar tanah. Tetapi tak satu pun dari metode ini terbukti memuaskan.
Pada tahap ini, ide lain yang dapat sedikit mengurangi kemiringan menara yaitu dengan cara ekstraksi tanah yang dilakukan dibawah sisi utara bangunan mulai menarik minat tim. Metode ini, yang dikenal sebagai "underexcavation" berkembang secara bertahap. Metode ini melibatkan pemasangan beberapa jumlah tabung ekstraksi tanah yang berada dibawah sisi utara pondasi. Metode ini awalnya diusulkan oleh Terracina (1962) untuk Pisa dan telah berhasil digunakan sebelumnya (Johnston dan Burland, 2004), terutama untuk mengurangi "differential settlement" yang dapat merusak bangunan gedung Katedral Metropolitan Meksiko City (Tamez, Ovando dan Santoyo, 1997). Tetapi penerapan metode tersebut untuk Menara Pisa adalah sangat jauh berbeda dan harus dipelajari lebih dalam lagi.
Selama beberapa tahun metode ini dipelajari melalui permodelan fisik, kemudian dengan permodelan numerik dan akhirnya dengan cara uji coba skala besar (Burland et al, 2000). Temuan kunci dari penelitian diatas adalah bahwa, disediakan ekstraksi tanah dari bawah fondasi yang mengambil tempat disebelah utara garis kritis, menghasilkan respon Menara Pisa yang selalu baik. Garis kritis ini terletak sekitar setengah radius dalam dari tepi utara bangunan. Tujuan utama dari skala besar percobaan ini adalah untuk mengembangkan teknologi pengeboran untuk ekstraksi tanah. Bor yang dikembangkan ini terdiri dari bor berongga-bertangkai yang disimpan didalam casing kontra-rotating yang memiliki diameter 168 mm. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan gangguan yang terjadi pada bor pada saat didalam tanah. Ketika bor sudah mencapai titik yang ditentukan maka pengeboran dihentikan dan ditarik yang jaraknya sekitar satu meter dari rongga silinder. Uji coba menunjukkan bahwa rongga yang terbentuk ditanah berlumpur Horizon A dapat tertutup dengan baik sehingga ekstraksi berulang dapat dibuat pada lokasi yang sama.
Pondasi percobaan berhasil diputar oleh suatu alat pengontrol sebesar 0.25 derajat dan dipertahankan dalam kondisi terarah meskipun kondisi tanah agak non-seragam. Tim berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam pembangunan ini, yaitu dengan melakukan komunikasi berkala dan membentuk suatu sistem yang baik. Sistem ini terdiri dari laporan harian dari pekerja ke insinyur yang bertanggung jawab dari respon dasar untuk ekstraksi tanah dihari sebelumnya. Para insinyur yang bertanggung jawab kemudian mengeluarkan dokumen yang ditandatangani dimana respon hari sebelumnya dirangkum dan dianalisis. Ekstraksi tanah hari yang akan datang yang telah ditetapkan dan instruksi yang diberikan untuk lokasi dan volume dari ekstraksi tanah berikutnya.
Pada Bulan Agustus 1998, tim setuju untuk melaksanakan ekstraksi tanah yang terbatas pada bagian bawah Menara Pisa saja dengan tujuan untuk mengamati respon yang terjadi. Untuk "underexcavation" awal adalah dilakukan lebih lebar 6 m terbatas pada bagian utara menara menggunakan dua belas lubang dilapisi dengan casing berdiameter 219 mm. Pada Tanggal 9 Februari 1999, dalam suasana ketegangan yang besar, ekstraksi tanah pertama dilakukan dan Menara Pisa perlahan-lahan mulai berputar ke utara.
Selama beberapa tahun metode ini dipelajari melalui permodelan fisik, kemudian dengan permodelan numerik dan akhirnya dengan cara uji coba skala besar (Burland et al, 2000). Temuan kunci dari penelitian diatas adalah bahwa, disediakan ekstraksi tanah dari bawah fondasi yang mengambil tempat disebelah utara garis kritis, menghasilkan respon Menara Pisa yang selalu baik. Garis kritis ini terletak sekitar setengah radius dalam dari tepi utara bangunan. Tujuan utama dari skala besar percobaan ini adalah untuk mengembangkan teknologi pengeboran untuk ekstraksi tanah. Bor yang dikembangkan ini terdiri dari bor berongga-bertangkai yang disimpan didalam casing kontra-rotating yang memiliki diameter 168 mm. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan gangguan yang terjadi pada bor pada saat didalam tanah. Ketika bor sudah mencapai titik yang ditentukan maka pengeboran dihentikan dan ditarik yang jaraknya sekitar satu meter dari rongga silinder. Uji coba menunjukkan bahwa rongga yang terbentuk ditanah berlumpur Horizon A dapat tertutup dengan baik sehingga ekstraksi berulang dapat dibuat pada lokasi yang sama.
Pondasi percobaan berhasil diputar oleh suatu alat pengontrol sebesar 0.25 derajat dan dipertahankan dalam kondisi terarah meskipun kondisi tanah agak non-seragam. Tim berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam pembangunan ini, yaitu dengan melakukan komunikasi berkala dan membentuk suatu sistem yang baik. Sistem ini terdiri dari laporan harian dari pekerja ke insinyur yang bertanggung jawab dari respon dasar untuk ekstraksi tanah dihari sebelumnya. Para insinyur yang bertanggung jawab kemudian mengeluarkan dokumen yang ditandatangani dimana respon hari sebelumnya dirangkum dan dianalisis. Ekstraksi tanah hari yang akan datang yang telah ditetapkan dan instruksi yang diberikan untuk lokasi dan volume dari ekstraksi tanah berikutnya.
Pada Bulan Agustus 1998, tim setuju untuk melaksanakan ekstraksi tanah yang terbatas pada bagian bawah Menara Pisa saja dengan tujuan untuk mengamati respon yang terjadi. Untuk "underexcavation" awal adalah dilakukan lebih lebar 6 m terbatas pada bagian utara menara menggunakan dua belas lubang dilapisi dengan casing berdiameter 219 mm. Pada Tanggal 9 Februari 1999, dalam suasana ketegangan yang besar, ekstraksi tanah pertama dilakukan dan Menara Pisa perlahan-lahan mulai berputar ke utara.
Ketika rotasi utara telah mencapai sekitar 80 "second arc" pada awal Juni 1999, ekstraksi tanah awal dihentikan. Rotasi utara dilanjutkan dengan penurunan tingkat sampai Oktober 1999. Keberhasilan awal "underexcavation" membuat tim merasa lega dan menyimpulkan bahwa kondisi sudah aman untuk melakukan ekstraksi tanah keseluruhan. Dengan demikian, antara Desember 1999 dan Januari 2000, 41 lubang ekstraksi dipasang diutara Menara Pisa pada jarak 0.5 m dengan auger dan casing dilubang masing-masing. "Underexcavation" penuh dimulai pada Tanggal 21 Februari 2000 dan Menara Pisa diarahkan supaya berputar keutara. Menjelang akhir Mei 2000 pelepasan progresif dari batang logam timah sudah dimulai. Pada 16 Januari 2001 batang logam timah terakhir telah dilepas dari cincin beton pasca dikencangkan dan selanjutnya hanya ekstraksi tanah yang dilakukan terbatas.
Pertengahan Februari 2001 cincin beton itu sendiri telah dilepas dan pada awal Maret penghapusan progresif "augers and casing" dimulai dengan lubang yang diisi oleh "nat bentonitic". Ekstraksi final dan pelepasan "auger" berlangsung pada 6 Juni 2001 dimana proses pemutaran menara keutara menggunakan waktu sekitar 1800 "second arc".
Pertengahan Februari 2001 cincin beton itu sendiri telah dilepas dan pada awal Maret penghapusan progresif "augers and casing" dimulai dengan lubang yang diisi oleh "nat bentonitic". Ekstraksi final dan pelepasan "auger" berlangsung pada 6 Juni 2001 dimana proses pemutaran menara keutara menggunakan waktu sekitar 1800 "second arc".
Hingga kini, proses antisipasi kemiringan yang berkelanjutan pada Menara Pisa dianggap sudah cukup berhasil sehingga Menara Pisa sudah mulai dibuka untuk umum. Namun, terdapat banyak perdebatan dikalangan ilmuan dan praktisi tentang kondisi Menara Pisa jangka panjang jika ditinjau dari kekuatan bangunan itu sendiri mengingat usia bangunan yang sudah tua.
Rekonstruksi Menara Pisa :Posisi kemiringan Menara Pisa ini terus menerus bertambah sepanjang tahunnya dan diduga akan bertahan hingga 300 tahun lagi. Namun Menara Pisa pernah hampir roboh pada 7 Januari 1990. Pihak pengelola pun memutuskan untuk menutup Menara Pisa untuk publik karena kemiringan menara sudah dalam taraf mengkhawatirkan dan diprediksi bisa roboh sewaktu-waktu.
Setelah dibuka kembali pada Tahun 2001, perlahan tapi pasti, Menara Pisa mulai kembali lurus. Dilansir dari Huffington Post, Selasa (13/8/2013), berdasarkan info dari grup pengawas resmi yang bertanggung jawab untuk memonitor struktur bangunan, Menara Pisa mulai kembali lurus sekitar 2,5 cm atau sekitar 1 inci dalam tenggat waktu 2001 dan 2013. Perkembangan tersebut mungkin tidak signifikan, tetapi hal tersebut merupakan berita baik bagi tim pengawas yang mengawasi tata Kota Italia.
Perkembangan menara dilakukan dengan kurung waktu rehabilitasi selama 11 tahun, yang dimulai sejak 1992. Dimana bidang miring menara bergerak dari 4,5 meter (14,75 kaki) ke 4,1 meter (13,45 kaki). Pertolongan pertama tersebut dilakukan oleh Profesor Michele Jamiolkowski dengan cara melingkari lantai pertama menara dengan 18 kabel baja sebagai bantuan struktur sementara. Perbaikan selanjutnya dilakukan dibawah tanah, dimana permukaan tanah dibawah menara telah membeku, dan ditopang oleh blok batu konglomerat berumur 150 tahun. Blok batu tersebut diganti dengan sebuah balok dan beton, ditahan dengan kabel baja yang berada pada kedalaman 52 meter (170 kaki).
Hingga pada Januari 1999, dilakukan perbaikan final untuk menstabilkan menara. Dilakukan penggalian dan pemindahan tanah dibawah pondasi menara. Tujuannya adalah untuk memaksa Menara Pisa menjadi lebih rendah dan mengurangi sudut kemiringannya. Segala proses perbaikan mulai membuahkan hasil dengan berkurangnya kemiringan Menara Pisa sebesar 2,5 cm. Menara Pisa memang masih miring, tapi berdasarkan para ahli, menara tersebut dapat bertahan hingga 2 sampai 3 abad mendatang.
Menara Pisa sempat ditutup bagi umum pada awal Tahun 1990. Alasan penutupan itu yaitu bangunan yang menyedot wisatawan mancanegara nomor 1 Di Italia ini dianggap mulai mengalami kerusakan. Bahkan bangunan semakin miring, diperkirakan kemiringannya antara 4 hingga 5 meter. Rekonstruksi perubahan pun dilakukan demi melestarikan monumen bersejarah yang menjadi bagian dari katedral Di Kota Pisa ini. Seluruh penduduk sekitar dievakuasi untuk menghindari terjadinya korban akibat jatuhnya Menara Pisa.
Untuk mengurangi beban menara, lonceng dipindahkan dan kabel-kabel baja pun dipakai untuk menyangga kestabilannya. Renovasi difokuskan pada renovasi pondasi yang memang menjadi masalah utama. Dan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan yang ada kurang lebih sebesar 28 Juta Euro atau lebih dari 300 Milyar Rupiah. Setelah renovasi dirasa cukup dan layak, Menara Pisa kembali dibuka untuk umum pada pertengahan Bulan Desember Tahun 2001.
Untuk mengurangi beban menara, lonceng dipindahkan dan kabel-kabel baja pun dipakai untuk menyangga kestabilannya. Renovasi difokuskan pada renovasi pondasi yang memang menjadi masalah utama. Dan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan yang ada kurang lebih sebesar 28 Juta Euro atau lebih dari 300 Milyar Rupiah. Setelah renovasi dirasa cukup dan layak, Menara Pisa kembali dibuka untuk umum pada pertengahan Bulan Desember Tahun 2001.
Menurut hipotesis para ahli, bangunan berketinggian 55,86 meter pada bagian selatan dan 56,70 meter bagian utara (karena miring maka ukurannya pun berbeda) ini dapat bertahan kurang lebih selama 300 tahun lagi. Namun menurut para ilmuwan, jika Menara Pisa terus diperbolehkan bagi pengunjung untuk memasukinya, kemungkinan besar bangunan bersejarah itu tak bisa bertahan hingga 300 tahun.
Cerita Unik Dari Menara Pisa :
Dari menara inilah, muncul cerita-cerita unik sekaligus bikin deg-degan. Misalnya saja, astronom Galileo Galilei sempat menjatuhkan dua bola yang berbeda berat dari Menara Pisa. Ini untuk menunjukkan bahwa kecepatan yang berkurang dari kedua bola itu tidak karena beratnya. Tapi, kabarnya cerita ini juga dongeng saja.
Namun, yang benar terjadi adalah perintah dari penguasa Italia saat itu Benito Mussolini memerintahkan agar Menara Pisa dikembalikan keposisi vertikal atau tegak. Untuk melaksanakan perintah itu, pondasi menara diberi tambahan beton. Ternyata, hasilnya tidak sesuai perkiraan. Menara Pisa malah semakin tenggelam kedalam tanah yang lembek.
Saat Perang Dunia II, militer Amerika nyaris juga menghancurkan Menara Pisa ini karena khawatir ada penembak jitu disana. Untunglah, penarikan mundur pasukan menyelamatkan menara itu.
Menara Pisa memiliki 294 buah anak tangga yang harus didaki para traveler untuk mencapai puncak Menara Pisa. Tetapi tangga yang ada Di Menara Pisa bukan sekedar anak tangga biasa, melainkan anak tangga yang bergelombang. Tangga ini memiliki kontur yang sama disetiap anak tangganya dan sangat bergelombang. Sehingga, ini pun bisa jadi objek foto yang menarik dan berbeda saat melancong Ke Menara Pisa. Jadi, para traveler yang berencana naik kepuncak Menara Pisa harus berhati-hati dalam setiap langkahnya.
Menara Pisa memiliki 294 buah anak tangga yang harus didaki para traveler untuk mencapai puncak Menara Pisa. Tetapi tangga yang ada Di Menara Pisa bukan sekedar anak tangga biasa, melainkan anak tangga yang bergelombang. Tangga ini memiliki kontur yang sama disetiap anak tangganya dan sangat bergelombang. Sehingga, ini pun bisa jadi objek foto yang menarik dan berbeda saat melancong Ke Menara Pisa. Jadi, para traveler yang berencana naik kepuncak Menara Pisa harus berhati-hati dalam setiap langkahnya.
Foto :
Tommaso di Giovanni di Simone Guidi (Salah Satu Arsitek Menara Pisa)
Tahap Pembangunan+Kerangka Menara Pisa Dan Kemiringannya
Struktur 3D Menara Pisa
Stabilisasi Menara Pisa Tahun 1993 Dengan Memberikan Pemberat Di Utara Berupa Beton
Pemandangan Menara Pisa Dari Atas
Pemandangan Menara Pisa Dari Sekitarnya
Beberapa Orang Yang Berfoto di Menara Pisa
Pemandangan Lonceng Yang Ada Di Menara Pisa
Tangga Menara Pisa Yang Bergelombang
Interior Dan Desain Bagian Dalam Menara Pisa
Beberapa Foto Saya Saat Di Menara Pisa
Sumber :
Tommaso di Giovanni di Simone Guidi (Salah Satu Arsitek Menara Pisa)
Tahap Pembangunan+Kerangka Menara Pisa Dan Kemiringannya
Struktur 3D Menara Pisa
Stabilisasi Menara Pisa Tahun 1993 Dengan Memberikan Pemberat Di Utara Berupa Beton
Pemandangan Menara Pisa Dari Atas
Pemandangan Menara Pisa Dari Sekitarnya
Beberapa Orang Yang Berfoto di Menara Pisa
Pemandangan Lonceng Yang Ada Di Menara Pisa
Tangga Menara Pisa Yang Bergelombang
Interior Dan Desain Bagian Dalam Menara Pisa
Beberapa Foto Saya Saat Di Menara Pisa
Bagi yang ingin melihat foto-foto tentang Menara Pisa dan Italia, berikut Link Foto-Foto saya selama Di Italia Album Foto Italia
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Pisa
2. http://info-biografi.blogspot.com/2010/04/sejarah-menara-pisa-menara-miring-pisa.html
3. http://www.apakabardunia.com/2013/02/asal-usul-miringnya-menara-pisa.html
4. http://sains.me/462/cerita-dibalik-miringnya-menara-pisa.html/
5. http://travel.detik.com/read/2013/08/13/164908/2328774/1382/ajaib-menara-miring-pisa-mulai-kembali-lurus
6. http://dwiparma.blogspot.com/2011/11/menara-pisa.html
7. http://travel.detik.com/read/2014/02/26/122928/2508836/1520/rahasia-menara-pisa-tangganya-bergelombang
8. http://tantristory.wordpress.com/2012/01/31/menara-miring-pisa-kondisinya-setelah-distabilisasi/
9. https://images.google.com/
6. http://dwiparma.blogspot.com/2011/11/menara-pisa.html
7. http://travel.detik.com/read/2014/02/26/122928/2508836/1520/rahasia-menara-pisa-tangganya-bergelombang
8. http://tantristory.wordpress.com/2012/01/31/menara-miring-pisa-kondisinya-setelah-distabilisasi/
9. https://images.google.com/